In personal life wedding

30 days after married

"Gimana ceritanya kok akhirnya bisa mantap untuk menikah?"
"Hal apa yang membuat sangat yakin untuk menikah?"
"Bagaimana kamu tahu bahwa pilihan kita adalah sudah tepat?"

Pertanyaan itu sering dilontarkan oleh teman-teman di sekitar saya, dan ini jadi obrolan asyik tersendiri terlebih bagi yang belum dan akan segera menikah. Secara global jawaban atas pertanyaan-pertanyaan diatas itu adalah "Saya gak tahu.. hehe *sambil cengengesan."

Saya yakin bagi yang sudah menikah pasti merasakan hal yang sama. Kalimat tepat untuk menggambarkan keyakinan, kesiapan baik jasmani maupun rohani untuk menikah itu sangat sulit diungkapkan. Hanya kita dan Allah yang tahu alasannya dan bisa merasakannya. 
Excited sudah pasti,.. bahagia luar biasa,.. bingung hmm sedikit banyak,.. stres mau tak mau,.. NEKAT itu harus,.. dan tidak lupa ikhtiar :) 
Jodoh itu ditangan Allah, menikah itu juga kehendak Allah, dan kita berniat menikah itu pun karena Allah. Bagaimana prosesnya, nikmati dan pasrah kepada Allah :)

"Bagaimana kehidupan setelah menikah?"

Sebulan rasanya cepeeeet banget. How time flies.....dudududu.
Bagi saya seorang individu yang :
- Terbiasa hidup sendiri
- Gak bisa masak
- Kurang sabar
- Moody
- Boros
- Susah bangun pagi
....dll dll.... *masih banyak

Ritme untuk mengatur kehidupan dirumah perlu di-set-ulang. Walaupun suami saya termasuk yang sering bepergian a.k.a jarang dirumah namun bukan berarti saya bisa seenaknya seperti saat masih single.
Selonggar-longgarnya waktu, senyamannya tidur, setelah menikah rasanya bangun kesiangan, gak sempet bikin sarapan dan beresin rumah itu guilty feeling-nya luaarrr biasa hehe. Jadi kunci utama, satu hal yang harus diterapkan, dari pengalaman setelah saya menikah adalah "disiplin", apalagi bagi yang tidak mempekerjakan asisten rumah tangga dan punya jam kerja buat ngantor. *asli disiplin itu susah loh, kalo suami saya baca pasti dalam hatinya "aaah bangun pagi aja dulu." hahah.. damai!!

Lalu-lalu, memasak?? ah tidak, saya gak bisa masak, belum pernah belajar masak, dan punya selera makanan yang aneh *gak bisa makan seafood, ayam, kari, junkfood. Tapiiiiii..... gimanapun naluri emak-emak keluar pasca menikah. Otak terus diputar cari tau gimana cara memanfaatkan dapur, perabotan, dan bahan makanan. Karena nantinya juga akan berpengaruh pada pengeluaran rumah tangga. So, jangan gengsi buat belajar masak :p

Yang terakhir *udah males ngetik nih. 
Berusaha jadi orang yang lebih komunikatif. Kalo punya kepribadian komunikatif saja itu masih kurang, ini memang harus LEBIH komunikatif. *kalo mata kuliah pengantar ilmu komunikasi kamu dapet C mending ngulang sekarang!! *bercandak!
Komunikasi sangat penting, berumah tangga itu kepalanya gak cuma satu, tapi dua, 14 kepala malahan nanti kalo siapa tau punya anak 12.... *ya menurut looo!!???
Yang udah komunikatif aja masih sering misskomunikasi, gimana yang diem-diem-an doang, gimana mau jadi missworld.... *ngelantur.

Sekian yah, besok lusa atau waktu yang akan datang kita sharing lagi. 
Btw, ada sedikit foto dari acara pernikahan saya tanggal 13 Oktober, foto yang lain disimpen, ntar dibajak lagi, wew :p :p

photo by X-Code production
xoxo,
dhatu rembulan

Related Articles

3 comments:

Listia Dyah Pramita said...
This comment has been removed by the author.
Anonymous said...

cantiiikkkk

Aisyah said...

aku udah baca blog dari jamannya kak dhatu masih pacaran sampe akhirnya punya anak... ah bagus dan menginspirasi banget kak :)