Minggu lalu, saya pergi ke Solo atas undangan dari Hijabers Mom Community Solo Raya untuk sharing tentang bisnis online.
Saya sudah mempersiapkan keperluan anak-anak jauh hari sebelumnya,
terutama untuk kebutuhan asi Jaggira, minimal saya harus menyediakan 30
botol asip untuk pergi 2 hari.
Dua hari sebelum pergi, saya melihat si mbaknya Lenon flu, saya
membelikan obat dan menyuruhnya memakai masker agar tidak menular. Pas
sebelum pergi, saya sekilas melihat kondisi si mbak udah baikan.
Begitu saya sudah kembali dari Solo, suami saya bilang, "Bu Lenon batuk, dan Jaggi juga kayaknya mulai batuk."
Saya liat emang Lenon batuk tapi Jaggi sehat-sehat aja, sedangkan si mbaknya Lenon batuk juga. Saya berkesimpulan kalo Lenon batuk
karena ketularan si mbak.
Pagi harinya si mbak bilang gak kuat kerja dan dia muntah darah, saya
kaget banget. Saya langsung siap-siap membawa dia ke RS tapi dia gak
mau, minta pulang kampung aja. Akhirnya saya ijinin si mbak untuk
pulang kampung. Baru setelah dia pulang saya mendapat
kabar kalo dia itu mengidap TBC, saya kaget dong... kan TBC itu
menular, saya langsung whats app ke Dr. Paulina (dokter anak-anak saya dari RS Limijati):
"sore dok,
mau tanya Lenon batuk lagi ketularan nanny nya, nanny nya sakit TBC ternyata, apakah itu bahaya dan nular?
ini lenon mau aku bawa ke limijati tapi dia bobo jadi mungkin besok baru kesana."
"Sore. Apa sudah positif TBC? TBC memang bisa menular. Kalau memang
sudah positif TBC, baiknya lenon dan jaggira dibawa, supaya bs
diperiksa apa sudah tertular atau belum."
Siang tadi saya membawa Lenon dan Jaggira periksa ke Dr. Paulina di
RS Limijati, Dr Paulina mengobservasi seputar sudah berapa lama si mbak kerja, megang apa aja dll.
Dr Paulina bilang kalo sampai batuk dan mengeluarkan darah virus
yang dibawa si mbak itu ganas, jadi baiknya Jaggi dan Lenon menjalani
tes Mantoux / tuberculin (tuberculin skin
test).
tes Mantoux / tuberculin (tuberculin skin
test) merupakan
alat diagnostik yang sampai saat ini mempunyai sensitivitas dan
spesifisitas cukup tinggi untuk mendiagnosis adanya infeksi
tuberkulosis.
Test
mantoux adalah suatu cara yang digunakan untuk mendiagnosis TBC. Tes
mantoux itu dilakukan dengan menyuntikan suatu protein yang berasal dari
kuman
TBC sebanyak 0,1 ml dengan jarum kecil di bawah lapisan atas kulit
lengan bawah kiri.
Bagaimana Cara Penggunaan Tes Mantoux / Tuberculin ?
Lokasi penyuntikan
tes mantoux umumnya adalah pertengahan bagian atas, lengan bawah kiri
bagian depan. Penyuntikan dilakukan intrakutan (ke dalam kulit). Agar
hasilnya akurat, penyuntikannya harus benar-benar
teliti. Bahan yang dimasukkan harus dengan dosis tepat dan masuk
sepenuhnya ke dalam kulit, bukan di bawah kulit. Kemudian, reaksi yang
dihasilkan harus dibaca tepat waktu.
Untuk memastikan anak
terinfeksi kuman TBC atau tidak, akan dilihat indurasinya setelah 48-72
jam. Indurasi ini ditandai dengan bentuk kemerahan dan benjolan yang
muncul di area sekitar suntikan. Bila
nilai indurasinya 0-4 mm, maka dinyatakan negatif. Bila 5-9 mm dinilai
meragukan, sedangkan di atas 10 mm dinyatakan positif.
Setelah hasil Mantoux
dinyatakan positif, anak sebaiknya diikutkan pada serangkaian
pemeriksaan lainnya. Salah satunya adalah rontgen yang bertujuan
mendeteksi TBC lebih detail lewat kondisi paru yang
tergambar dalam foto rontgen dan dan tes darah. Tes mantoux dilakukan
lebih dulu karena hasil rontgen tidak dapat diandalkan untuk menentukan
adanya infeksi kuman TB. Bercak putih yang mungkin terlihat pada hasil
foto bisa memiliki banyak penyebab. Anak yang
sedang menderita batuk pilek pun kemungkinan memiliki bercak putih di
paru. Jadi, tes Mantoux sangat perlu, tak cukup hanya rontgen paru. **klinikvaksinasi.com
Tangan Jaggira ditandai tempat suntikan Mantoux |
Tanda tes mantoux pada tangan Lenon |
Virus TBC itu ganas, anak bisa dengan mudah tertular walaupun anak tak terlihat sedang sakit.
Vaksin ini biayanya 275.000 kalo untuk 2 anak kan lumayan besar ya
huhuhu.. Menyesal emang selalu datang belakangan, saya kurang teliti
dalam memperkerjakan orang. Saya maklum mungkin si mbak juga pengetahuan
tentang bahaya TBC juga kurang, kalo seandainya
saya tahu dari awal mungkin bisa diantisipasi.
2 hari lagi saya kembali memeriksakan hasil tes Lenon dan Jaggira semoga hasilnya negatif yaa...
Saran untuk ibu-ibu, bagi yang ingin memperkerjakan ART atau baby sitter
sebaiknya dicek dulu punya latar belakang penyakit apa, mencegah tetap
lebih baik daripada mengobati kan..
Hug,
Dhatu Rembulan
2 comments:
semoga hasil test negatif semua ya mom... syafakillah moga si kecil nya cm bapil dan cepet sembuh... punteun sblumnya mau ralat mom tbc itu akibat bakteri mycobacterium tuberculosis bukan virus...
Mom,saya mau tanya setelah di suntik hanya berupa tiyik saja ya? Bukan benjolan?
Anak saya disuntik kmrn,hslnya sama hanya berupa titik saja,masih day 1. Tp saya baca yg benar hrsnya membentuk berupa benjolan putih. Thanks
Post a Comment